7 Unsur Tata Letak Desain Grafis agar Jadi Desainer Handal

andri

Apakah kamu pernah terkesima oleh hasil desain seorang desainer grafis? Tidak hanya
enak memandangnya, setiap elemen terlihat menyampaikan sebuah pesan. Karya
menjadi salah satu cara komunikasi para desainer grafis. Pada dasarnya, desain grafis
mempunyai tujuh unsur atau elemen yang kemudian bisa kamu kombinasikan sehingga
menghasilkan karya yang artistik. Tujuh unsur tata letak desain grafis tersebut ialah
garis, warna, bentuk, tekstur, ruang, ilustrasi, dan tulisan.

1. Garis adalah unsur tata letak desain grafis yang perlu kamu
perhatikan

Unsur pertama adalah garis yang setidaknya mempunyai beberapa fungsi penting, yaitu
menentukan bentuk, menunjukkan emosi, dan menyiratkan suatu gerakan. Sebagai
seorang desainer grafis, nantinya kamu bisa memilih berbagai jenis bentuk garis. Ada
garis vertikal, horizontal, garis melengkung, garis lurus, garis zigzag, atau dengan garis
pola lain.
Setiap garis yang kamu pilih untuk karyamu menyiratkan emosi apa yang ingin kamu
sampaikan. Misalnya garis bergelombang menggambarkan ketidakpastian dan
kerapuhan. Sedangkan garis zigzag bisa menunjukkan emosi kemarahan. Ketebalan
garis pun akan memiliki artinya.

2. Bidang

Unsur tata letak desain grafis selanjutnya ialah bidang, yang merupakan sebuah bentuk
yang terbuat dari garis tertutup sehingga memiliki batas yang jelas. Secara umum,
bidang dalam desain grafis ada dua yaitu bidang geometris dan bidang organik. Bidang
geometris merupakan bidang dengan bentuk sederhana dan dibuat dari garis lurus.
Bentuknya bisa dua atau tiga dimensi. Contohnya adalah segitiga, kubus, piramida, dan
lingkaran.
Sedangkan bidang organik merupakan bidang yang bentuknya tidak beraturan, tidak
seragam, dan rumit. Contohnya seperti daun, gumpalan, atau bentuk abstrak. Baik
bidang geometris maupun organik memiliki artinya sendiri. Misalnya seringkali bentuk
lingkaran dihubungkan dengan kebersamaan, harmoni, komunitas, dan cinta.

3. Warna

Warna juga merupakan unsur tata letak desain grafis. Setidaknya kita bisa membaginya
menjadi tiga kelompok yaitu warna primer, warna sekunder, dan warna tersier. Warna
primer adalah warna murni yaitu merah, biru, dan kuning. Warna sekunder adalah hasil
warna yang menggabungkan dua warna primer, yaitu ungu, hijau, dan oranye.
Sedangkan warna tersier adalah warna pencampuran warna sekunder dan warna
primer.

4. Unsur tata letak desain grafis yang sering terlewat: Tekstur

Selanjutnya ialah tekstur yang menekankan pada apa yang akan kita rasa pada bagian
permukaan suatu barang atau benda seperti kasar, halus, lengket, dan sebagainya.
Seorang desainer grafis harus bisa menyampaikan tekstur ini pada hasil karyanya,
biasanya menggunakan teknik ilusi.

5. Tulisan

Berikutnya ada tulisan atau tipografi. Jenis tulisan akan mempengaruhi hasil
keseluruhan akhir untuk sebuah karya. Sehingga kamu harus mempertimbangkannya
dengan baik, jenis tulisan seperti apa yang ingin kamu gunakan. Misalnya huruf tipis
menggambarkan keanggunan dan modernitas. Dalam sebuah karya, sebaiknya kamu
tidak menggabungkan lebih dari tiga jenis tulisan.

6. Ruang

Ruang juga perlu kamu perhatikan. Dengan ruang kamu dapat menyeimbangakn unsur
yang lainnya, menekankan unsur mana yang menjadi penekanan, hingga meningkatkan
tampilan visualnya. Jarang ruang pun akan memberikan artinya tersendiri. Misalnya
jarak antar objek yang renggang menunjukkan kurang keterkaitan.

7. Gunakan ilustrasi sebagai salah satu unsur tata letak desain
gratis

Selanjutnya, ada ilustrasi atau gambar yang dapat menunjang hasil karya untuk
menarik perhatian audiens. Gambar yang kamu gunakan sebaiknya tidak hanya
menarik secara visual tapi juga menceritakan sebuah kisah.
Nah itu lah dia tujuh unsur tata letak desain grafis yang biasanya menjadi panduan
seorang desain grafis saat membuat sebuah karya. Jika kamu ingin menjadi seorang
desainer grafis handal, maka kuasai dulu ilmu dasarnya ini.

Bagikan:

Related Post

Tinggalkan Balasan